Wisata Tana Toraja yang paling terkenal adalah area pemakaman yang berbeda dari yang lain, yaitu di dalam dan dinding gua. Sudah lama tradisi Tana Toraja tersebut dilakukan, sehingga mampu mengundang banyak wisatawan untuk mengenal budayanya lebih dekat. Namun, bukan itu saja yang menarik karena Toraja masih memiliki banyak tempat indah untuk dikunjungi.
Tana Toraja merupakan salah satu tempat eksotis dan unik di Sulawesi. Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang menjadi rumah bagi kelompok etnis Toraja. Tahun 1984 Tana Toraja dinobatkan sebagai destinasi favorit wisata kedua setelah Bali. Sejak saat itu banyak wisatawan mengunjungi kabupaten ini.
Tidak hanya alamnya yang indah, tetapi Tana Toraja juga memiliki adat budaya yang masih terjaga hingga kini. Cara penguburan masyarakat Toraja menjadi daya tarik wisatawan di seluruh dunia. Penguburan dengan cara menaruh mayat di gua-gua, menjadikan Tana Toraja menjadi tempat destinasi yang tepat untuk mengenal lebih dekat salah satu suku di Indonesia.
Wisata Tana Toraja
Bagi kamu yang ingin mengunjungi Toraja, jangan berfikir kalau hanya ada wisata kuburan saja ya. Faktanya, Toraja menyimpan banyak tempat wisata yang bisa kamu kunjungi. Berikut beberapa destinasi di Tana Toraja :
1. Desa Adat Pallawa
Lokasi : Palawa’, Sesean, Kabupaten Toraja Utara.
Map : Klik Disini
Di Desa Pallawa terdapat rumah-rumah adat Tana Toraja yang dibangun dengan struktur bambu. Rumah adat tersebut memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai dapur dan kamar tidur. Bagian depan rumah memiliki susunan tanduk kerbau yang tersusun rapi.
Banyak sekali seni tradisional yang tersimpan di rumah suku Tana Toraja. Selain itu, budaya suku Toraja juga masih dijalankan hingga kini. Tak heran para wisatawan menjadikan Pallawa sebagai salah satu destinasi tujuan mereka ke Toraja Utara yang terletak 12 km di sebelah utara Rantepao.
2. Londa
Lokasi : Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara
Map : Klik Disini
Kuburan Londa adalah tujuan wisata populer kedua di Tana Toraja. Kuburan ini merupakan pemakaman kalangan bangsawan Tana Toraja, yang makamnya diletakkan di dinding tebing gua bagian atas. Makam yang tertata rapi sesuai garis keturunan disisi bukit dibiarkan terbuka menghadap ke persawahan hijau, sehingga hanya bisa dilihat dari kejauhan. Jika ingin melihat lebih dekat, kamu bisa masuk menyusuri ke dalam gua. Namun ingat!, jangan lupa bawa senter!.
3. Ke’te Kesu
Lokasi : Paepalean, Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara.
Map : Klik Disini
Kata Ke’te Kesu berarti pusat kegiatan di mana perkampungan kerajinan ukiran dan pemakaman hadir. Hal itu memang terpampang jelas di lokasi. Pusat aktivitas Ke’te Kesu ada di deretan rumah adat bernama tongkonan yang menjadi objek wisata desa ini. Di sekitar tongkonan terdapat lumbung padi dan bangunan megalitik. Kemudian, sekitar 100 meter di belakang desa ini ada kuburan tebing. Tak hanya itu, masih ada pusat oleh-oleh di dalamnya yang menjual hasil ukir khas penduduk desa.
4. Batutumonga
Lokasi : Lempo, Sesean Suloara, Kabupaten Toraja Utara.
Map : Klik Disini
Disini, kamu akan menemukan sekitar 56 batu berbentuk lingkaran dengan 4 pohon di tengahnya. Sebagian besar batu memiliki ketinggian sekitar 2-3 meter. Selain itu, kamu bisa melihat keindahan Rantepao dan lembah sekitarnya dari ketinggian 1.300 mdpl!. Dari ketinggian tersebut, saat pagi hari, kamu akan merasa seolah-olah sedang berdiri di atas awan, ketika kabut dan awan putih menyelimuti langit Tana Toraja.
5. Lemo
Lokasi : Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja.
Map : Klik Disini
Lemo adalah nama kuburan yang dibuat di atas bukit berbatu. Kuburan Lemo terletak di utara Makale Tana Toraja. Bukit ini dinamai Lemo karena bentuknya yang menyerupai jeruk (jeruk nipis). Di atas bukit Lemo terdapat sekitar 75 makam, dimana setiap lubang berukuran 3 x 5 merupakan makam keluarga. Pembuatan lubang ini dapat memakan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar 30 juta rupiah.
Bukit Lemo sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman ini, amu bisa melihat mayat yang disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang terjal. Penguburan ini adalah perpaduan antara seni dan ritual kematian. Pada waktu-waktu tertentu pakaian di tubuh mayat akan diganti dengan ritual.
6. Arung jeram di Sungai Sa’dan
Lokasi : Sungai Sadang, Rano Tengah, Rano, Kabupaten Tana Toraja.
Map : Klik Disini
Sungai Sa’dan memiliki panjang sekitar 182 km dan lebar rata-rata 80 meter, serta memiliki 294 anak sungai. Di sepanjang sungai terdapat beberapa jeram dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Topografi wilayahnya sangat menarik, memiliki keindahan alam cantik ditambah udara sejuk di sepanjang jalan. Kamu bisa menyejukkan diri atau menantang adrenalin dengan arung jeram di Sungai Sa’dan.
7. Buntu Burake
Lokasi : Makale, Kabupaten Tana Toraja.
Map : Klik Disini
Buntu Burake menjadi wisata ikonik di Tana Toraja. Tempat wisata religi ini memiliki patung Yesus setinggi 45 meter, mengalahkan Patung Yesus di Brazil. Di sekitar patung Yesus tersebut ada jembatan kaca yang menjadi spot menarik disana.
Jembatan Kaca Tana Toraja dikabarkan telah menghabiskan dana pembangunan mencapai 4 miliar rupiah. Saat melaluinya, kamu tidak perlu khawatir bakal jatuh karena jembatan kaca ini dibuat menggunakan jenis kaca temper berstandart SNI yang dibuat di Surabaya.
Meski terlihat rapuh, kaca temper dikenal memiliki kekuatan yang jauh lebih baik dari jenis kaca biasa. Apalagi, jembatan kaca tersebut juga mampu menahan tiga sampai lima kali lipat beban angin, benturan, perubahan suhu tinggi dan tekanan air. Sehingga keamanan jembatan kaca ini lebih terjamin. Tertarik mencoba?
8. Wisata Kolam Alam Tilangnga
Lokasi : Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja.
Map : Klik Disini
Bagi yang ingin menenangkan diri, kolam alami Tilangnga bisa jadi tujuanmu. Lokasinya yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kota membuat lokasinya cocok untuk refreshing. Terbentuk dari batuan karang yang dikelilingi pepohonan rimbun, ditambah suara alam yang sejuk, kamu dijamin betah berlama-lama disini guys!. Sederhana dan apa adanya, itulah daya tarik Tilangnga.
Pemandian Tilangnga sangat menyegarkan karena memiliki mata air di dalamnya. Ukuran kolam sekitar 15 x 25 meter dengan kedalaman tiga hingga lima meter di bagian tertentu. Pemandian Tilangnga dikelilingi pepohonan besar dan pohon-pohon bambu yang menaungi air di pemandian. Sinar matahari hanya bisa menembus sela-sela dedaunan,menciptakan nuansa alami yang sangat menggoda.
Uniknya, di kolam ini juga terdapat seekor belut seukuran lengan bawah orang dewasa yang bergerak leluasa. Tidak ada siapapun yang berani mengganggu belut ini karena dianggap hewan suci oleh penduduk. Jadi, jangan coba-coba mengusiknya ya guys!
9. Wisata Pemandian Air Panas Makula
Lokasi : Tokesan, Sangala Sel., Kabupaten Tana Toraja.
Map : Klik Disini
Pemandian air panas Makula telah dikembangkan menjadi objek wisata menarik yang banyak dikunjungi wisatawan. Wisata air panas ini sangat cocok dikunjungi di tengah suhu Tana Toraja yang dingin. Makula terletak di Sangalla, sekitar 24 kilometer selatan kota Rantepao atau lima dan enam kilometer barat kota Makale.
Makula memiliki tiga sumber air panas yang letaknya berdekatan. Air panas tersebut bersumber dari batu gamping dan batu pasir yang mendominasi struktur tanah Sangalla. Suhu air tertinggi sekitar 43,6 derajat Celcius pada suhu udara 22,1 derajat Celcius. Sumber panas tersebut diduga berasal dari kantung magma di bawah Bukit Kaero yang merambat melalui bebatuan.
Di sekitar mata air berdiri beberapa rumah peristirahatan. Pengelola sengaja menyediakan kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari sumbernya. Sambil menikmati keindahan alam Sangalla, kamu bisa berendam air hangat sepuasnya.
10. Upacara Pemakaman Rambu Solo
Rambu solo adalah upacara pemakaman tradisional Tana Toraja yang bertujuan mengirim arwah orang mati ke alam roh. Dengan kala lain, roh tersebut dikembalikan ke keabadian bersama leluhurnya di tempat peristirahatan. Upacara ini sering disebut dengan upacara kematian karena setelah semua prosesi upacara selesai dilaksanakan, orang yang meninggal dianggap meninggal total.
Dalam upacara Rambu Solo terdapat banyak atraksi budaya yang dipamerkan, seperti perlombaan kerbau sebelum disembelih, pertunjukan musik dan tarian Toraja. Upacara adat ini biasanya dilaksanakan di Desa Bonoran dan Desa Ke’te Kesu. Upacara adat khas suku Toraja ini sangat menarik perhatian wisatawan. Jadi jika ada kesempatan, jangan ragu untuk menontonnya.
Itu adalah beberapa wisata unggulan di Tana Toraja yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Demikian ulasan tentang Wisata Yang Ada Di Tanah Toraja semoga bermanfaat!.