
Siapa yang tidak suka dengan liburan? Pergi ke tempat baru, melihat pemandangan indah hingga seru-seruan bersama orang terdekat adalah impian banyak orang. Namun, pernahkah kamu berfikir bahwa saat berada di tempat wisata, kita sebenarnya adalah tamu di lingkungan yang mungkin asing. Sama halnya ketika berkunjung ke rumah orang lain, tentu ada sopan santun yang harus dijaga.
Bayangkan saja, kita tidak mungkin membuang sampah sembarangan di ruang tamu rumah kerabat atau mengabaikan aturan yang ada disana. Prinsip yang sama berlaku jika kita berada di destinasi wisata. Beberapa diantaranya mungkin memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi lingkungan, budaya dan nilai sejarah yang patut kita hargai.
Kali ini, kita akan membahas panduan santai bagaimana harusnya sikap pengunjung di tempat wisata yang memberikan dampak positif. Sehingga hal ini dapat memastikan keindahan destinasi-destinasi wisata tetap terjaga untuk dinikmati semua orang, bukan hanya kamu guys!.
Bagaimana Harusnya Sikap Pengunjung di Tempat Wisata?
1. Hormati Tata Tertib yang Berlaku
Setiap tempat, mulai dari Taman Nasional yang luas hingga kuil dan tempat sakral lain memiliki aturan sendiri. Peraturan ini bukan dibuat tanpa alasan, tetapi untuk melindungi kelestarian tempat tersebut, menjaga keamanan wisatawan dan memastikan semua orang mendapatkan pengalaman positif.
Hal ini termasuk membayar tiket masuk sesuai ketentuan, tidak membawa barang yang dilarang, mengikuti panduan di area seperti jalur khusus, batasan mengambil foto dan sebagainya. Di tempat-tempat suci, aturan mengenai pakaian dan perilaku sangat penting. Terkadang, kita diwajibkan mengenakan pakaian sopan atau bahkan melepas alas kaki.

Misalnya wisata di Bali, ada aturan untuk tidak menginjak sesajen dan menggunakan sarung di tempat – tempat sakral tertentu. Memahami dan menghormati aturan menunjukkan bahwa kita menghargai nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Seperti pepatah “Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.”
2. Jaga Kebersihan di Tempat Wisata
Menjaga kebersihan dan membuang sampah di tempat sampah adalah pelajaran Sekolah Dasar dan sederhana tapi kini menjadi sumber masalah utama di berbagai tempat wisata. Hal ini tidak hanya merusak pemandangan, tetapi dapat membahayakan lingkungan dan ekosistem. Sehingga, buanglah sampahmu di tempat sampah dan jika tidak menemukannya bawalah sampai menemukan tempat sampah.
Pertimbangkan membawa kantong belanja untuk mengurangi penggunaan plastik. Jaga kebersihan tak selalu terkait sampah, tetapi juga vandalisme. Mencoret-coret dinding atau kawasan lain di lokasi juga pencemaran, karena hal tersebut akan membuat destinasi wisata terlihat buruk, tidak lestari dan kurang baik dinikmati pengunjung lain.

3. Bersikap Sopan dan Bertoleransi
Ingatlah bahwa saat wisata, kita berbagi ruang dengan banyak orang. Oleh karena itu, penting untuk selalu bersikap sopan dan bertoleransi. Perhatikan tingkat kebisingan, terutama di area tenang atau sakral dan bersabarlah saat berada di tempat ramai atau saat mengantri.
Perlakukan penduduk lokal dengan hormat dan ramah agar dapat menciptakan suasana positif dan saling menghargai. Mereka adalah tuan rumah, dan keramahan mereka adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman wisata. Terbukalah terhadap perbedaan budaya dan cara hidup yang mungkin berbeda dari apa yang kita kenal.
Contoh Sikap Baik Buruk di Tempat Wisata
Untuk lebih memahami bagaimana etika dasar ini diterapkan dalam berbagai situasi, mari kita lihat beberapa contoh sikap baik dan buruk yang sering kita temui di tempat wisata.
Jenis Tempat Wisata | Good Attitude | Bad Attitude |
---|---|---|
Alam (Nature) | Tetap di jalur yang ditentukan. Tidak memberi makan hewan. Menggunakan tabir surya yang aman untuk terumbu karang. Membawa botol air dan wadah makanan ramah lingkungan. | Membuang sampah sembarangan. Melanggar jalur pendakian. Mengambil souvenir dari alam seperti batu, kerang, bunga, dll. Membuat suara bising. Vandalisme. Mengabaikan rambu peringatan. |
Sejarah (History) | Mengikuti aturan yang berlaku. Melepas alas kaki saat menaiki struktur bersejarah seperti candi. Berpakaian sopan terutama saat mengunjungi situs religius. Tenang dan menghormati saat praktek keagamaan berlangsung. Meminja izin sebelum mengambil foto terutama dalam konteks budaya yang sensitif. | Memanjat struktur atau artefak bersejarah. Membuat komentar tidak sopan tentang kepercayaan lokal. Mengenakan pakaian yang tidak sesuai atau terbuka di tempat sakral. Berperilaku gaduh. Vandalisme di situs bersejarah. |
Budaya (Culture) | Mempelajari sejarah dan makna tempat tersebut. Mengikuti aturan yang berlaku. Menghormati tradisi. Mendukung pengrajin lokal. | Tidak menghargai adat istiadat. Mengambil foto tanpa izin. Mengambil foto saat upacara keagamaan menggunakan flash. Membuat komentar ofensif. |

Kalau Sikap Sembarangan Dampaknya bisa Gawat!
Perilaku kita sebagai wisatawan di tempat wisata memiliki konsekuensi nyata, baik bagi lingkungan alam maupun bagi komunitas yang menjadikan tempat-tempat tersebut sebagai rumah mereka. Jika kita bersikap sembarangan, dampak negatifnya bisa sangat merugikan. Ini beberapa dampaknya guys :
1. Bagi Lingkungan
Membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan polusi tanah dan air, termasuk sampah plastik yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Merusak habitat alami dan ekosistem akan mengganggu kehidupan satwa liar dan dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, bahkan berpotensi menyebabkan kepunahan spesies endemik.
Mengganggu satwa liar, baik dengan memberi makan makanan yang tidak sesuai maupun dengan mendekat terlalu intim, dapat membahayakan kesehatan dan perilaku alami mereka, yang pada akhirnya dapat mengurangi populasi mereka. Aktivitas di luar jalur yang ditentukan atau ketidakpedulian terhadap lingkungan dapat menyebabkan erosi dan kerusakan lanskap alam.
Fenomena overtourism, yang seringkali diperburuk oleh perilaku tidak bertanggung jawab, dapat memperparah masalah lingkungan karena memberikan tekanan besar pada ekosistem yang rapuh. Bahkan tindakan seperti menyentuh terumbu karang’pun dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada ekosistem laut yang sensitif.

2. Bagi Komunitas Lokal
Perilaku tidak sopan dapat menyinggung penduduk lokal dan merusak warisan budaya mereka. Overtourism, yang sering kali disebabkan oleh perilaku tidak terkontrol, dapat menyebabkan kepadatan berlebihan, tekanan pada sumber daya lokal, dan penurunan kualitas hidup bagi penduduk setempat.
Lonjakan permintaan dari wisatawan dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa, yang dapat memberatkan penduduk lokal. Jika pariwisata tidak dikelola dengan bertanggung jawab, dapat terjadi hilangnya keaslian dan identitas budaya lokal karena komersialisasi dan pengaruh budaya luar.
Peningkatan jumlah wisatawan terkadang diikuti oleh peningkatan tingkat kriminalitas di tempat wisata. Pada akhirnya, perilaku wisatawan yang tidak bertanggung jawab dapat mengganggu kualitas hidup penduduk setempat, membuat mereka merasa tidak dihargai atau bahkan tersisih di lingkungan mereka sendiri. Selain itu, kurangnya kesadaran atau penghormatan terhadap norma dan nilai lokal dapat memicu bentrokan budaya dan kesalahpahaman.
Tips Jadi Wisatawan Bertanggung Jawab :
- Sebelum berangkat, luangkan waktu untuk mencari tahu tentang budaya lokal, adat istiadat, serta peraturan khusus di tempat yang akan dikunjungi.
- Gunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda untuk mengurangi jejak karbon Ini juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan lingkungan sekitar.
- Pilihlah restoran lokal untuk makan, belilah souvenir dari pengrajin setempat, dan menginaplah di akomodasi yang dimiliki penduduk lokal.
- Bawa botol air minum, tas belanja, dan alat makan sendiri yang dapat digunakan berulang kali untuk mengurangi sampah plastik di tempat wisata.
- Jangan membuang sampah sembarangan, tetaplah berada di jalur yang telah ditentukan, dan jangan pernah mengganggu atau memberi makan hewan liar.
- Perhatikan rambu-rambu dan instruksi yang diberikan di tempat wisata.
- Perlakukan penduduk lokal dan wisatawan lain dengan sopan santun dan keramahan.
- Gunakan air dan listrik dengan bijak, terutama saat menginap di hotel.
- Jika melihat orang lain bertindak tidak bertanggung jawab, pertimbangkan untuk melaporkan kepada pihak berwenang atau pengelola tempat wisata.
- Cobalah mempelajari beberapa frasa dasar dalam bahasa lokal. Bahkan ucapan “halo” atau “terima kasih” yang sederhana dapat memberikan kesan baik.
Salah satu aspek paling memperkaya dari perjalanan liburan adalah kesempatan mengalami budaya yang berbeda. Menunjukkan rasa hormat terhadap adat dan tradisi lokal tidak hanya sopan, tetapi juga memperkaya pengalaman perjalanan kita dan membangun hubungan yang positif. Semoga bermanfaat!.